Lokasi strategis Istana Maimun, terletak hanya 100 meter dari Masjid Raya dan Taman Sri Deli di Jalan Mahmud Al-Rasyid No.66, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Sumatera Utara, membuatnya menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi keunikan Kota Medan. Kali ini kita akan Membahas Tentang Sejarah Istana Maimun Peninggalan Kerajaan Deli Medan.
Dibangun oleh Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada 26 Agustus 1888, istana ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, nasional, dan internasional untuk menyaksikan kemegahan bangunan yang menjadi kediaman para raja Kesultanan Deli sejak zaman penjajahan Belanda hingga saat ini. Terletak di pusat kerajaan Deli, Istana Maimun menempati lahan seluas 2777 meter persegi dan memancarkan pesona arsitektur yang dipengaruhi oleh beragam gaya, seperti India, Timur Tengah, Eropa, dan Melayu.
Table of Contents
ToggleKeunikan Istana Maimun
Gaya arsitektur yang memikat terlihat pada detail bangunan utama, dengan lengkungan India yang mencolok di atapnya, elemen Timur Tengah yang terwujud dalam sabit di ujung atap, sentuhan Eropa pada jendela dan pintu yang luas, serta lantai marmer dengan tulisan Latin. Sementara pagar Tringgalum yang diukir secara tradisional mencerminkan keindahan gaya Melayu. Begitu melangkah masuk ke Istana Maimun, pengunjung akan disambut dengan taman hijau yang luas di kedua sisi, memberikan suasana yang segar dan memikat.
Ketika menjelajahi interior Istana Maimun, keunikan terletak pada dominasi warna kuning, yang merupakan ciri khas Melayu, yang terlihat pada perabotan dan singgasana raja yang elegan. Istana Maimun dapat dipecah menjadi tiga bagian penting yang menarik perhatian: bangunan utama, serta bagian kiri dan kanan. Bangunan utama menampilkan singgasana emas para raja Deli, dikelilingi oleh foto-foto keluarga kerajaan dan perabotan kuno. Pengunjung juga memiliki kesempatan untuk menyaksikan kursi kebesaran sultan dengan tarif sewa Rp 30.000,- per orang.
Dibangun atas desain arsitek Italia, Captain T.H. van ERP, yang juga bekerja untuk pemerintah Belanda, Istana Maimun menggabungkan beragam gaya arsitektural dengan indahnya.
Meriam puntung yang menyimpan misteri
Salah satu objek menarik lainnya adalah Meriam Puntung, sebuah artefak kuno yang memiliki cerita menarik di baliknya. Dikatakan bahwa meriam ini terkait dengan legenda Putri Hijau dari Aceh dan dua saudaranya, yang pada suatu peperangan, salah satu saudaranya berubah menjadi meriam. Meriam tersebut kini dipajang di halaman istana, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menyelami kisahnya.
Apa Selanjutnya?
Setelah menjelajahi keunikan Istana Maimun, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke belakang istana, di mana berbagai souvenir khas Sumatera Utara dan Istana Maimun tersedia untuk dibeli, seperti kaos, ulos, gantungan kunci, dan lainnya. Pengalaman yang tak terlupakan dapat diperoleh dari kunjungan ke Istana Maimun, di mana kekayaan budaya, sejarah, dan keindahan arsitektur berkumpul. Selain Istana Maimun, pengunjung juga dapat mengunjungi Kuil Shri Mariamman untuk merasakan ketenangan.
Istana Maimun dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00, dengan berbagai pilihan transportasi yang dapat digunakan, seperti betor, angkot, dan taksi. Harga tiket masuk hanya Rp 5.000,- per orang, menjadikannya tujuan wisata yang terjangkau. Untuk akomodasi, JW Marriot Hotel Medan dan Hotel Aryaduta merupakan pilihan terdekat yang nyaman bagi pengunjung.
Jika Anda berencana berlibur ke kota medan dan masih kebingungan memilih transportasi darat yang aman dan nyaman. Hubungi PT. Shymponi Wan untuk Travel Pekanbaru Tujuan Medan di kontak di bawah ini.